Salah satu ibadah sunnah yang ditunaikan pada bulan suci Ramadan adalah i’tikaf, apalagi yang paling utama jika anda lakukan pada 10 malam terakhir supaya bisa menggapai malam Lailatul Qadar malam seribu bulan. Memang, ibadah i’tikaf pada umumnya dilakukan pada 10 hari menjelang Ramadan berakhir.
Ibadah I’tikaf dalam definisi syariat bermakna berdiam diri di dalam masjid dengan memiliki niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selama menunaikan ibadah i’tikaf, orang orang pada umumnya akan memperbanyak dzikir atau mengucap puji pujian kepada Allah SWT dengan cara yang berulang ulang, shalat, membaca kitab suci Al-Quran dan juga bershalawat atau memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan juga para sahabat.
Berikut ini ada beberapa penjelasan mengenai ibada Itikaf di Masjid.
- Masjid Yang Cocok Digunakan Menunaikan Ibada Itikaf
Masjid yang sangat tepat dipakai untuk orang orang menunaikan ibadah i’tikaf atau berdiam selama beberapa waktu di dalam masjid sebagai ibadah yaitu masjid yang dipakai untuk melakukan Shalat Jumat. Datanglah untuk beribadah i’tikaf ke masjid manapun dekat rumah anda. Masjid yang paling tepat dipakai untuk melaksanakan ibadah iktikaf adalah masjid yang digunakan untuk menggelar Shalat Jumat, bukan mushala atau di rumah.
- Niat Menunaikan Ibadah Itikaf
Sebelum menunaikan ibadah i’tikaf, dapat menjadi pengingat tentang pentingnya mengucap niat, demikian pula sebelum menunaikan ibadah Ramadhan yang lain seperti menunaikan puasa dan juga shalat. Niatkan untuk menunaikan ibadah i’tikaf di masjid karena Allah SWT. Meskipun hanya selama dua jam, tiga jam, atau empat jam sudah cukup, yang penting niat melakukannya. Jika melakukan i’tikaf tanpa dibarengi dengan niat, hal tersebut dapat cuma berarti kemping. Jika melaksanakan ibadah puasa tanpa niat itu adalah diet. Jika orang melakukan shalat tanpa dibarengi dengan niat itu adalah olahraga. Memperbaiki niat dalam melakukan ibadah supaya semata mata hanya untuk Allah SWT. Niat untuk melakukan rangkaian ibadah kepada Allah SWT semata mata karena Allah SWT bukan karena ada mau sesuatu, bahkan termasuk untuk anda bukan menunaikan ibadah karena ingin masuk surga atau karena takut dengan api neraka.
Melakukan i’tikaf sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ibadah I’tikaf dibagi menjadi dua jenis . Ada ibadah i’tikaf wajib dan ada juga ibadah i’tikaf sunnah. Ibadah I’tikaf wajib adalah i’tikaf yang dinazarkan. Sedangkan untuk ibadah i’tikaf sunnah, yakni tidak hanya i’tikaf wajib di atas.
Berdasarkan mazhab Hanbali dan juga Syafi’i, hukum menunaikan i’tikaf di bulan suci Ramadhan merupakan sunnah muakkad. Sementara Mazhab Hanafi, memiliki pendapat jika ibadah i’tikaf yang dilakukan di bulan suci Ramadhan merupakan sunah kifayah muakad. Sedangkan mazhab Maliki menyebut menunaikan ibadah i’tikaf pada bulan suci Ramadhan hukumnya mustahab.
memaksimalkan seluruh ibadah, baik itu yang bersifat wajib dan juga sunah, selama bulan suci Ramadhan, termasuk menunaikan ibadah shalat sunah sebelum shalat wajib, shalat tarawih, witir, dan juga shalat tahajud.
- Rukun i’tikaf
- Niat.
- Berdiam diri di masjid, dibarengi dengan bertafakur, berdoa, berzikir, dan lain sebagainya.
- Di dalam masjid.
Ibadah I’tikaf akan dianggap sah jika dilakukan di dalam masjid yang pada umumnya dipakai untuk menunaikan ibadah Shalat Jumat atau masjid jami’.